Jika Kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia...
Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Allah SWT sudah menghitung airmatamu.
Jika kau pikir bhawa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Alah SWT sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelpon....Allah SWT selalu berada di sampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi...
Allah SWT punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Allah SWT dapat menenangkanmu.
Jika kau tiba-tiba dapat melihat jejak harapan...
Allah SWT sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan merasa ingin mengucap syukur...
Allah SWT telah memberimu rahmat.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban...
Allah SWT telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Allah SWT sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
INGAT , bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap...
ALAH SWT MAHA TAHU DAN MAHA MENDENGAR......
Banyak yang berkata hidup butuh pengorbanan,tapi anehnya mereka tak mau memberikan pengorbanan itu untuk hidupnya
Sabtu, 09 April 2011
Kamis, 07 April 2011
Apakah Kita Aktivis Dakwah?
Pada risalah yang lalu, “Kepada Apa Kita
Menyeru Manusia?” kami telah menjawab pertanyaan yang banyak dilontarkan orang.
Setiap kali mereka diajak untuk mendukung jamaah Ikhwanul Muslimin, mereka
selalu bertanya, “Kepada apa jamaah Ikhwanul Muslimin menyeru?” Pada risalah
yang lalu itulah saya harus menjawab dan menjelaskan dasar-dasar dakwah ini
dengan jawaban tuntas yang dapat memuaskan hati orang-orang yang bertanya
tersebut. Secara global, saya telah jawab dengan menerangkan prinsip-prinsip
dakwah ini pada risalah yang pertama, kemudian saya merincinya pada risalah
selanjutnya. Dengan demikian, maka tidak ada lagi alasan bagi orang yang ingin
mengenal secara global maupun rinci tentang hakikat dakwah Ikhwanul Muslimin,
untuk mengatakan bahwa dia tidak tahu.
Ada lagi pertanyaan yang tersisa, yang
banyak dilontarkan orang ketika diajak memberikan dukungan kepada jamaah ini;
yang beraktivitas siang dan malam tanpa mengharapkan balasan dan ucapan terima
kasih dari siapa pun, kecuali hanya dari Allah. Mereka pun tidak menyandarkan
langkah-langkahnya, kecuali kepada dukungan dan pertolongan-Nya, karena ‘tidak
ada kemenangan kecuali dari sisi-Nya’. Pertanyaan tersebut, yang sering
dilontarkan dengan nada sinis, adalah: Apakah jamaah ini merupakan jamaah
aktif, dan kadernya adalah para aktivis?
Orang yang bertanya ini adalah salah satu
dari orang-orang dengan tipe berikut:
Seorang pengumbar hawa nafsu yang
perangainya destruktif, yang ketika melontarkan pertanyaan ini bertujuan hanya
untuk membuat kekacauan di tubuh jamaah dan prinsip pemikirannya, serta para
pendukungnya yang tulus. Ia tidak menganut agama, jika tidak mendapatkan
keuntungan pribadi. Ia tidak peduli dengan urusan orang lain, kecuali jika
menguntungkan dirinya.
Seorang pribadi yang lalai akan dirinya sendiri dan terhadap orang lain. Ia tidak memiliki tujuan hidup, tidak memiliki prinsip pemikiran, dan tidak pula aqidah.
Mungkin ia adalah sisik yang hobinya bersilat lidah dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang indah-indah agar dianggap sebagai orang ‘berisi’, meski kenyataannya ‘tong kosong berbunyi nyaring’ dengan perilakunya, ia ingin membersitkan kesan di benak kalian bahwa dirinya adalah sosok pencinta amal. Ia senantiasa berusaha membersitkan kesan itu, namun tidak pernah menemukan jalan. Ia menyadari betul kebohongan dirinya dengan lontaran kata-katanya itu, dan itu dilakukan hanya untuk menutupi kelemahannya.
Mungkin ia seorang yang tengah berupaya untuk melemahkan semangat orang-orang yang menyeru dakwah, agar-dengan lemahnya semangat itu-ia punya alasan untuk menampik seruannya, untuk merespon secara dingin, dan akhirnya berpaling dari amal jama’i.
Seorang pribadi yang lalai akan dirinya sendiri dan terhadap orang lain. Ia tidak memiliki tujuan hidup, tidak memiliki prinsip pemikiran, dan tidak pula aqidah.
Mungkin ia adalah sisik yang hobinya bersilat lidah dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang indah-indah agar dianggap sebagai orang ‘berisi’, meski kenyataannya ‘tong kosong berbunyi nyaring’ dengan perilakunya, ia ingin membersitkan kesan di benak kalian bahwa dirinya adalah sosok pencinta amal. Ia senantiasa berusaha membersitkan kesan itu, namun tidak pernah menemukan jalan. Ia menyadari betul kebohongan dirinya dengan lontaran kata-katanya itu, dan itu dilakukan hanya untuk menutupi kelemahannya.
Mungkin ia seorang yang tengah berupaya untuk melemahkan semangat orang-orang yang menyeru dakwah, agar-dengan lemahnya semangat itu-ia punya alasan untuk menampik seruannya, untuk merespon secara dingin, dan akhirnya berpaling dari amal jama’i.
Label:
Imam Hasan Al Banna
Langganan:
Postingan (Atom)